Kamis, 15 Oktober 2009

M A K A L A H B I O L O G I



D
I
S
U
S
U
N

OLEH:


Nama :Amirah Adillah
Kelas :X.2
Guru Pembimbing :Dra Purwiastuti, S.Pd
Tema : Cara pengawetan tahu dengan berbagai cara






SMA NEGERI 5 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2009-2010
KERJA DAN LAPORAN ILMIAH

Menemukan gejala biologi
Cara mengawetkan tahu dengan berbagai cara
Merumuskan masalah
Mengapa tahu cepat busuk atau basi?
Bagaimana cara mengawetkan tahu agar tidak cepat basi?
Merumuskan Hipotesis
Tahu cepat busuk atau basi dikarenakan kadar air dan protein tahu tinggi, masing masing 86% dan 8-12%.
Disamping kandungan lemak 4.8 % dan karbohidrat 1.6 %. Kondisi ini mudah mengundang tumbuhnya jasad renik pembusuk, terutama bakteri.
Oleh karena itu, kita harus mencari bahan pengawet untuk tahu agar tidak mudah busuk.
Membuat rencana penelitian
1. merumuskan variabel penelitian
o Variable bebas
§ Berbagai macam bahan pengawet yang digunakan untuk mengawetkan tahu.
o Variable terikat
§ Cara memilih dan menyimpan tahu dengan benar?
2. menentukan perlakuan
o cara mengawetkan tahu
§ diawetkan dengan formalin
§ diawetkan di air garam
§ dilarutkan dilarutan kalium sorbet
§ tidak diawetkan
o memilih dan menyimpan tahu dengan benar
§ usahakan untuk membeli tahu yang sebaru mungkin
§ melihat warnanya
§ melihat kekerasan tahu
§ sebaiknya tahu disimpan dalam lemari es dengan suhu tetap


3.Melaksanakan penelitian
· Cara mengawetkan tahu:
o Diawetkan dengan formalin
Tahu direndam selama beberapa menit bersama larutan formalin. Tahu tersebut akan awet selama seminggu atau lebih tanpa perlu disimpan dilemari es. Tahu akan menyerap formalin, dan formalin itu tidak hilang setelah tahu digoreng atau direbus. Tahu yang telah direndam dengan formalin teksturnya menjadi kompak, keras dan kadar airnya lebih sedikit. Cara ini adalah cara yang paling banyak digunakan oleh pedagang, karena lebih muda adan tahan lama.

o Diawetkan diair garam
Buat larutan garam 5% dengan menggunakan air matang. Tahu dicuci dan direbus selama 3 menit. Dalam keadaan panas masukkan tahu dalam larutan garam. Cara ini dapat mengawetkan tahu selama 5 hari.

o Dilarutkan di larutan kalium sorbet
Rebus air sampai mendidih dan buat larutan kalium sorbet 0.3% dengan air tersebut. Tahu dicuci dengan air matang dan dimasukkan dalam kantong plastic. Lalu masukkan larutan kalium sorbet diatas sampai semua tahu terendam dan ditutup rapat menggunakan siller. Dengan cara ini tahu dapat disimpan dalam suhu kamar dengan daya awet 7-8 hari.

o Tidak diawetkan
Hanya dibiarkan saja


· Memilih dan menyimpan tahu dengan benar
o Usahakan membeli tahu yang sebaru mungkin
Karena tahu yang masih baru mempunyai bau dsn rasa terbaik. Kemungkinan besar hali ini dapat diperoleh jika kita membeli tahu sepagi mungkin
o Melihat warnanya
Hindari tahu yang kemungkinan memakai pewarna buatan yang terlihat mengkilap atau warnanya mencorok tajam. Tahu yang diberi pewarna alami sepeti kunyit bewarna kunyit buram, tidak mencorang atau mengkilap.
o Kekerasan tahu
Jika tahunya mempunyai kekerasan normal tandanya masih baik, sedangkan jika terlalu keras kemungkinan sudah dijual lebih dari satu hari (direbus lagi) atau diberi pengawet yang dilarang misalnya formalin.
o Sebaiknya tahu disimpan dalam lemari es dengan suhu tetap
Sebelum ditaruh dalam lemari es, jangan direndam dulu dengan air panas. Tahu yang dibeli dalam kantong plastic biasanya diberi air perendam yang jumlahnya masih kurang ( tidak terndam semua). Jika akan disimpan, buang air tersebut lalu taruh dalam wadah atau mangkok dan diberi air baru sampai terendam semua dan disimpan dalam lemari es dalam keadaan tertutup.










· Menganalisis data
o Hasil data yang diperoleh dari internet mengenai cara pengawetan tahu yang dipilih oleh pedagang dari tahun 2006-2008

CARA PENGAWETAN TAHU YANG DIPILIH OLEH PEDAGANG DARI TAHUN 2006 – 2008

o Hasil penelitian
Setelah melihat diagram mengenai apakah yang paling banyak dipilih pedagang untuk mengawetkan tahu yang akan dijual, hasilnya adalah dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa penggunaan formalin lebih banyak digemari oleh para pedagang, meskipun pada tahun 2007 agak menurun dikarenakan penggunaan formalin sedang marak dibicarakan di tv. Padahal sudah jelas jika pemakaian formalin itu sangat dilarang. Hal ini terjadi karena penggunaan formalin hanya digunakan sebagai disenfiktan, pengawet mayat, perekat kayu, dan masih banyak lagi.





· Kesimpulan
Dari hasil data yang diterima, penggunaan formalin sampai saat ini masih saja dilakukan oleh para pedagang. Hal ini terjadi karena untuk mendapatkan bahan formalin tersebut tidaklah sulitbahan formalin tersebut dapat mudah kita temukan di tok bahan kimia dan harganya juga tergolong murah yaitu 15000 rupiah per liter.
Pemerintah harusnya bertindak tegas dalam menyelesaikan persoalan ini, karena jika tidak kita semua akan terkena dampak negatifnya.

· Daftar pustaka
o www.google.com
o www.yahoo.com
o www.e-dukasi.net
o www.scribd.com
o Smk3ae.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar