Senin, 18 April 2011

nih, sambungan cerita cerita lucu :)



Pulang ambil selimut

Di kampung sebuah desa 2 orang anak kakak beradik (Tono dan Tini) sedang bermain ke tempat tetangganya, saat hari menjelang sore tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, lalu pemilik rumah tersebut berkata
Pemilik rumah : "Wah, hujannya deras, kalian malam ini tidur di sini aja ya, daripada nanti kehujanan"
Tono dan Tini : "Iya pak"
Pemilik rumah : "Baiklah kalau begitu, kalian tunggu di ruang tengah ini ya ? saya ke dapur dulu ya, mau buat minuman teh hangat buat kalian"
Lalu pemilik rumah tersebut pergi ke dapur, setelah selesai membuat teh hangat lalu kembali lagi ke ruang tengah, namun yang tinggal di ruangan itu tinggal Tini saja, dengan keheranan pemilik tersebut bertanya kepada Tini
Pemilik rumah : "Loh, kemana Tono ?"
Tini : "Nggak tahu Pak, tadi dia langsung pergi keluar"
Pada saat itu juga datanglah Tono dengan basah kuyup sambil membawa bantal dan selimut.
Pemilik rumah : "Waduh, darimana Ton ?"
Tono : "Barusn dari rumah pak, kan kata Bapak tadi kami menginap disini, jadi saya pulang untuk ngambil bantal sama selimut"
Pemilik rumah : Doh



Kembali ke jalan yang benar

Seorang pendeta dan suster sedang berdiri ditepi sebuah jalan raya sambil memegang sebuah papan bertuliskan
"Akhir perjalanan anda sudah dekat, bertobatlah, segeralah kembali ke jalan yang benar sebelum terlambat"

Maksud mereka adalah untuk memperlihatkan tulisan itu kepada setiap pengendara mobil lewat.
Lalu tidak beberapa lama kemudian datanglah seorang pengendara mobil melewati mereka dengan kecepatan tinggi, ketika dekat pengemudinya berteriak "Minggir kalian, dasar orang-orang alim gila, hahahahahahaha"
Tidak lama kemudian diujung jalan terdengarlah bunyi rem mendadak, ban berdecit panjang dan bunyi ceburan yang keras.
Pendeta lalu berkata kepada suster rekannya "Apakah menurut Suster sebaiknya kita menambahkan kata-kata ada jembatan putus pada papan ini ?"



Tuhan dan Otak

Kisah ini menceritakan seorang guru atheis yang ingin mengajarkan kepada muridnya bahwa Tuhan itu tidak ada,
sang guru berfikir keras, akhirnya dia menemukan ide :

Guru : "Anak-anak, apakah kalian melihat pulpen yang saya pegang ini ?"
Murid : "Iya pak, melihat"

Kemudian guru tersebut memasukkan pulpen tadi ke dalam sakunya.
Guru : "Anak-anak, apakah sekarang kelihatan pulpen ini ?"
Murid : "Tidak pak guru"
Guru : "Terus, apakah kalian melihat Tuhan di sini ?"
Murid : "Tidak pak guru"
Guru : "Nah, berarti Tuhan itu tidak ada kan ? "
Murid : "Iya pak Guru"

Kemudian tiba-tiba ada seorang murid yang berdiri dan segera bertanya
Murid : "Teman-teman, apakah kita melihat otak pak Guru ?"
Para Murid : "Tidak, kami tidak melihat otak pak Guru"
Murid : "Oh kalau begitu benar donk, pak guru itu NGGAK PUNYA OTAK"
Guru : " Huh?Huh?? "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar